Respirasimerupakan salah satu proses esensial yang dilakukan oleh semua organisme hidup untuk bertahan hidup. Saat Anda berlari mengejar bus sekolah, Anda mendapati diri Anda bernapas lebih cepat. Itu karena tubuh Anda membutuhkan energi ekstra untuk berlari, yang disediakan oleh pernapasan. Hal ini mengakibatkan pernapasan menjadi cepat. Penghasil energi terbesar dengan satuan berat yang sama bagi tubuh manusia adalah Lemak . Lemak tedapat pada makanan jika di hidrolisis akan menghasilkan 2 unit bahan sederhana yaitu asam lemak dan gliserol , sedang karbohidrat hanya bisa menhasilkan 1 unit senyawa glucosa dan begitu juga protein hanya menghasilkan 1 senyawa sederhana asam amino . agar jelas perbandingannya 1 gram karbohidrat . protein hanya menghasilkan 4, 1 kalori , sedangkan 1 gram lemak karena dua senyawa langsung bisa diurai menhasilkan 9, 3 kalori setiap gramnya .

ZatMakanan yang diperlukan Tubuh Manusia. 1. Fungsi Zat Makanan : · Sebagai penghasil energi, yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. · Sebagai pembangun dan perbaikan jaringan yang rusak, berasal dari protein, vitamin dan mineral. · Sebagai pelindung dan pengatur kegiatan tubuh, berasal dari vitamin dan mineral.

Reaksi oksidasi yang terjadi di dalam tubuh dapat menghasilkan radikal bebas yang berbahaya. Untuk mencegah bahaya oksidasi ini, tubuh memerlukan asupan antioksidan yang cukup. Antioksidan bisa diperoleh dari makanan, minuman, atau suplemen. Tubuh akan berinteraksi dengan oksigen setiap harinya. Ini karena setiap sel, organ, dan jaringan tubuh membutuhkan oksigen guna menghasilkan energi dan berfungsi dengan baik. Meski demikian, zat limbah atau sisa metabolisme oksigen akan menghasilkan radikal bebas di dalam tubuh. Apabila kadarnya sudah berlebih, hal ini bisa menyebabkan bahaya oksidasi berupa stres oksidatif. Stres oksidatif ini terjadi ketika jumlah radikal bebas melebihi jumlah antioksidan dalam tubuh. Keberadaan radikal bebas dalam jumlah yang berlebihan tentu berisiko menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan antioksidan guna mengurangi kerusakan sel tubuh akibat bahaya oksidasi. Bahaya Oksidasi Berlebihan di Dalam Tubuh Radikal bebas merupakan zat yang tidak stabil dan sangat mudah berinteraksi dengan senyawa lain dalam tubuh, sehingga mudah menyebabkan kerusakan berbagai molekul tubuh, seperti lemak, protein, dan DNA. Selain dihasilkan secara normal sebagai produk limbah dari metabolisme energi dan oksigen, kemunculan radikal bebas juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain di luar tubuh manusia, seperti polusi, kebiasaan merokok, serta paparan sinar matahari dan limbah industri. Ketika jumlah radikal bebas dalam tubuh berlebihan, hal inilah yang dapat menyebabkan bahaya oksidasi berupa stres oksidatif. Reaksi ini bisa menyebabkan sel-sel dan jaringan tubuh lebih cepat rusak. Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penuaan dini dan berbagai penyakit berbahaya, seperti Aterosklerosis Hipertensi Diabetes Penyakit jantung Kanker Penyakit paru-paru kronis, seperti asma dan PPOK Penyakit mata, seperti katarak dan degenerasi makula Penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer Mencegah Bahaya Oksidasi dengan Antioksidan Untuk mencegah bahaya oksidasi, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan antioksidan. Secara alami, tubuh sebenarnya juga memproduksi antioksidan. Hanya saja, antioksidan alami ini tidak selalu cukup untuk menetralkan semua radikal bebas dalam tubuh, apalagi bagi Anda yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan tambahan antioksidan guna mencegah bahaya oksidasi. Nah, berikut ini adalah caranya 1. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan Ada beberapa makanan tinggi antioksidan yang baik dikonsumsi untuk mencegah bahaya oksidasi, di antaranya Sayuran hijau, seperti daun bawang, kangkung, bayam, dan selada air Buah-buahan yang meliputi stroberi, kiwi, mangga, jeruk, cermai, dan tomat Ikan dan makanan laut, seperti sarden, salmon, tuna, dan tiram Biji-bijian dan kacang-kacangan, seperti biji bunga matahari, chia seed, kedelai, sorgum, dan kacang almond 2. Mengonsumsi minuman tinggi antioksidan Tidak hanya makanan, antioksidan juga dapat Anda peroleh dari beberapa jenis minuman, seperti susu, air kelapa, serta beragam jenis teh, baik teh hijau, teh hitam, maupun teh oolong. 3. Mengonsumsi suplemen antioksidan Anda juga bisa mendapatkan aktioksidan dari suplemen yang mengandung beta karoten, lutein, selenium, likopen, vitamin A, vitamin C, atau vitamin E. Biasanya, aneka nutrisi dan antioksidan tersebut bisa Anda peroleh dalam produk suplemen multivitamin. Suplemen ini bisa dikonsumsi bila Anda merasa kurang mendapatkan asupan antioksidan dan nutrisi dari makanan. Namun, agar lebih aman, Anda sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan jenis suplemen dan dosis penggunaannya yang tepat, ya. 4. Menerapkan gaya hidup sehat Selain dengan memenuhi asupan antioksidan yang cukup, Anda juga bisa mencegah bahaya oksidasi dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mencukupi waktu tidur, menjaga berat badan ideal, mengendalikan stres, serta berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan yang baik serta tinggi asupan antioksidan, risiko Anda terkena penyakit akibat bahaya oksidasi pun bisa berkurang. Jika Anda ingin memastikan kondisi kesehatan tubuh dan mengetahui apakah tubuh banyak mengalami oksidasi, Anda bisa melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Dokter juga dapat memberi saran terkait cara mencegah bahaya oksidasi sesuai dengan kondisi Anda.
kelompokserat pangan dan bukan merupakan pangan sumber energi. Makanan yang mengandung serat di antaranya adalah biji-bijian, kacang-kacangan, tanaman akar, dan tanaman kubis. Gambar 1. Beberapa contoh makanan sebagai sumber karbohidrat 2. Fungsi Karbohidrat a. Sumber energi Karbohidrat memiliki fungsi utama sebagai sumber energi. Zat Makanan Dengan Energi Tertinggi – Zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat yang sama dapat dihasilkan oleh lemak. Pada 1 gram lemak dapat menghasilkan energi kurang lebih 9 kalori. Adapun dalam 1 gram protein dan karbohidrat dapat menghasilkan energi sebesar 4 kalori. Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak menjadi bagian dalam membentuk sumber energi bagi tubuh manusia. Lemak menjadi pembangun dasar jaringan tubuh karena ikut berperan dalam membangun membran sel dan membran beberapa organel sel. Baca Juga Contoh Soal dan Rumus Transformator Baca Juga Materi Peluang Kelas 12, Rumus dan Contoh Soal Baca Juga Tata Nama Alkohol IUPAC dan Trivial Bobot energi yang dihasilkan lemak 2 ¼ kali lebih besar dibandingkan karbohidrat dan protein. 1 Gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kalori. Selama proses pencernaan lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol agar dapat diserap oleh organ pencernaan dan kemudian dibawa ke organ yang membutuhkannya. Pembahasan kali ini akan berfokus pada zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi, yaitu lemak. Berikut penjelasannya. Pengertian Lemak Pengertian lemak merupakan bagian dari senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur Karbon C, Hidrogen H, dan Oksigen O. Pengertian lemak bersifat hidrofobik tidak larut dalam air untuk melarutkan lemak dibutuhkan pelarut khusus seperti eter, klorofom, dan benzen. Fungsi lemak utamanya adalah menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. Apabila lemak yang kita konsumsi berlebihan membuat lemak tersebut akan disimpan di berbagai tempat contohnya di lapisan bawah kulit untuk dijadikan cadangan energi. Lemak dalam tubuh dapat dijadikan sebagai pelindung organ penting saat terjadi goncangan karena memiliki struktur seperti bantalan. Selain itu, lemak juga melindungi tubuh dari perubahan suhu lingkungan. Lemak dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah. Salah satu bahan dasar yang dibutuhkan untuk produksi hormon vitamin, membran sel, dan membran organel sel. Selain itu, lemak dapat dijadikan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K sehingga dapat dijadikan sebagai bahan penyusun empedu dan asam kholat. Baca Juga Cara Membuat R Tabel Uji Validitas Pages 1 2 3

guladalam darah akan berkurang. Pada orang yang jarang berolahraga, zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dibakar menjadi energi tetapi ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula, jika insulin tidak mencukupi untuk mengubah glukosa menjadi energi maka akan menimbulkan kenaikan kadar gula darah yang memicu DM. (Kemenkes, 2010)

Mahasiswa/Alumni Universitas Gadjah Mada23 Juni 2022 0853Proses reaksi oksidasi yaitu C6H12O6 glukosa + O2 oksigen → CO2 + H2O + Energi Oksidasi biologi adalah proses pembentukan energi dari hasil pembakaran makanan oleh oksigen di dalam sel. Pada reaksi oksidasi biologi, makanan yang berupa karbohidrat, protein, maupun lemak akan diuraikan melalui proses pembakaran oleh oksigen sehingga menghasilkan energi dan zat sisa berupa karbon dioksida dan uap air. Apabila ditulis dalam bentuk reaksi sebagai berikut C6H12O6 glukosa + O2 oksigen → CO2 + H2O + Energi Dengan demikian, proses reaksi oksidasi yaitu C6H12O6 glukosa + O2 oksigen → CO2 + H2O + Energi. M4VH.
  • 9w2amocw8x.pages.dev/222
  • 9w2amocw8x.pages.dev/773
  • 9w2amocw8x.pages.dev/757
  • 9w2amocw8x.pages.dev/675
  • 9w2amocw8x.pages.dev/310
  • 9w2amocw8x.pages.dev/905
  • 9w2amocw8x.pages.dev/112
  • 9w2amocw8x.pages.dev/904
  • 9w2amocw8x.pages.dev/206
  • 9w2amocw8x.pages.dev/771
  • 9w2amocw8x.pages.dev/605
  • 9w2amocw8x.pages.dev/758
  • 9w2amocw8x.pages.dev/427
  • 9w2amocw8x.pages.dev/349
  • 9w2amocw8x.pages.dev/452
  • zat makanan yang mengandung energi tertinggi jika mengalami oksidasi adalah